
Jakarta – Dengan mengusung tema ” Bottle Up dan Clean Up ” Rumah Pilah Teratai Putih dan Pengurus RW 04 Malakasari berkolabrasi dengan PLN UPMk 1 Cawang menggelar sosialisasi pilah sampah.
Kegiatan yang di Prakasai oleh Rumah Pilah Teratai Putih tersebut, merupakan kegiatan untuk memberikan edukasi sosialisasi pilah sampah kepada 16 peserta yang berasal dari pegawai PLN UPMK 1 Cawang, yang tergabung di PLN Pusmanpro UPMK 1 Cawang, dengan menghadirkan para narasumber dari Ketua Rumah Pilah Teratai Putih Chevie Mawarti S., Ketua Proklim Bidang Adaptasi Syahrul Qadar, dan Leni Meriyanti sebagai Ketua RW 04 Malaka Sari sebagai tuan rumah.
Dalam sosialisasi pilah sampah yang dilaksanakan tersebut di kemukakan tentang pentingnya memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, dengan tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan baik dan benar, serta dampak positifnya bagi lingkungan dan kesehatan serta mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah.
Pelaksanaan sosialisasi pilah sampah tersebut, di gelar dari pukul 08.30-10.00 WIB Pagi, yang dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu disekitar Pintu air wilayah BKT Malaka Sari dan Rumah Pilah Teratai Putih, Jl.
Teratai Putih I, Taman Blok 18 Perumnas Klender, Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, (11/6/2025).
Dalam Rundown acaranya, kegiatan tersebut diawali dengan bersih bersih sampah di sekitar Pintu Air BKT Malaka Sari yang diikuti jajaran pengurus RW 04 Malaka Sari, Rumah Pilah Teratai Putih dan PLN Pusmanpro UPMK 1 Cawang yang kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan produk hasil daur ulang sampah, seperti sabun mandi yang terbuat dari minyak jalanta, tas jinjing yang terbuat dari bahan kresek bekas, dan lain sebagai nya, Selain itu juga dikenalkan kepada para peserta sosialisasi pilah sampah tentang Proklim (Program Kampung Iklim ) yaitu program nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di tingkat lokal. Program ini berfokus pada adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini diprakarsai oleh rumah Pilah Sampah yang di bawah naungan Ibu Chevie Mawarti S., di Rumah Pilah Teratai Putih bersama PLN UPMK 1 Cawang, ini kegiatannya gunanya adalah kerjasama untuk penyerahan sampah-sampah dari PLN Cawang kepada Rumah Pilah untuk diberdayakan, digunakan, serta dijual kembali oleh Rumah Pilah Teratai Putih,”ujar Leni Meriyanti, Ketua RW 04 Malaka Sari.
Leni Meriyanti lebih lanjut mengatakan bahwa Nasabah dari Rumah Pilah Teratai Putih kebanyakan dari warga RW 4, tetapi tidak menutup dari beberapa RW sekitar dan wilayah lain, seperti dari Kalimalang yang sudah masuk juga sebagai nasabah Rumah Pilah Teratai.
“Tapi yang diprioritaskan adalah warga masyarakat yang ada di RW 04,”kata Leni Meriyanti.
Ketua RW 04 Malaka Sari Leni Meriyanti menjelaskan juga untuk barang barang yang tidak bisa didaur ulang lagi, barang barang tersebut dijual ke lapak sampah.
“Itu kita jual kelapak, karena dari lapak itu kan biasanya mereka mengumpulkan secara partai besar, Nah ini yang kalau tidak bisa kita daur ulang, kita tidak bisa gunakan kembali, kita akan jual kelapak dengan harga yang pasti punya harga sendiri sampah-sampah tersebut,”terangnya.
“Harapan saya sebagai Ketua RW dalam moment ini adalah meningkatkan kerjasama jangka panjang dan berkesinambungan dengan PLN UMPK 1 cawang serta dapat mengajak seluruh warga ikut memilah sampah, agar salah satu tujuannya adalah meminimalisir sampah-sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir, dengan sendirinya warga akan mendapatkan manfaat dari sampah yang dipilah, artinya akan mendapatkan langsung harga yang didapat dari sampah-sampah yang ditimbang,”bebernya.
Ditempat yang sama Veri Setyawan, ST., MM perwakilan PLN Pusmanpro UPMK 1 keawak media menyampaikan stetmentnya.
“Iya terima kasih sekali, kami dari Bahan Hoban K1 hari ini bekerja sama dengan Rumah Pilah Sampah Teratai Putih di Kampung Malaka Sari kami dari pagi melakukan pemilihan botol botol plastik bekas dan kemudian melakukan pembersihan sampah-sampah yang ada di Banjir Kanal Timur atau BKT, yang telah kita lakukan tadi pagi dan kita juga ada edukasi untuk pemilahan sampah dan telah berjalan,”ujarnya.
“Terima kasih juga kami ucapkan kepada Rumah Pilah Teratai Putih atas partisipasinya dan bantuannya, sehingga komitmen kita dalam hari lingkungan hidup bisa berjalan dengan baik dan edukasi kepada masyarakat juga dapat terlaksana dengan baik, jadi kegiatan kami sudah continue dan kami juga ini 2 tahun ke depan dengan Rumah Pilah Teratai Putih untuk kegiatan selanjutnya, Kami Insya Allah akan menyetorkan sampah yang ada di UPMK 1 ke Rumah Pilah Teratai Putih,”jelasnya.
Ditempat terpisah, seusai memberikan materi sosialisasi pilah sampah Chevie Mawardi S Ketua Rumah Pilah Sampah menjelaskan apa yang dimaksud dengan Rumah Pilah Sampah.
“Ini gerakan pilah sampah dari rumah, jadi bertanggung jawab terhadap sampah masing-masing di rumahnya, memilah sampahnya di rumah masing-masing lalu membawanya ke titik kumpul di setiap hari Rabu jam 09.00 sampai jam 11.00 siang, untuk ditimbang dan dijadikan tabungan untuk keluarganya, dari botol dari tutup botolnya, dari stikernya, dari multi layernya, dari kresek, semua kita terima, apalagi besi dan lain-lainnya,”jelasnya.
Saat ditanya apa yang didapat warga mengikuti Rumah Pilah Sampah Teratai Putih ini, Chevie Mawardi S sebagai Ketua Rumah Pilah Sampah menjelaskan warga bisa mendapatkan berupa uang dan bisa berupa emas, tergantung customernya, mau nabungnya seperti apa.
“Jadi kita ada sebagian yang dikirim ke pihak ketiga untuk dibuat biodiesel, tapi kalau yang agak bersih kami buat untuk sabun, minyak jelanta, untuk lilin dan pot-pot, nanti prosesnya kita suling dulu, jadi enggak langsung dibikin, diproses dulu di suling nanti setelah di proses penyulingan penjernihan baru kita bisa bikin produknya bareng-bareng,”bebernya.
Chevie Mawardi S juga mengatakan sampah sampah tersebut dikumpulkan, nanti ditimbang lalu diangkat ke bank sampah induk Gunung Mas.
Syahrul Qadar Ketua Proklim Bidang Adaptasi (Program Kampung Iklim) ke awak media menjelaskan yang dimaksud Proklim atau Program Kampung iklim.
“Jadi program ini lebih kepada penghijauan, lebih kepada bagaimana caranya mengatasi di tengah iklim Negara ini yang sedang buruk, jadi Itulah kenapa program proklim ini dan diturunkan dari Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan mereka”jelasnya.
Syahrul Qadar juga mengatakan bawa Program Proklim sendiri yang ada di RW 04 Malaka Sari itu ada juga bidang Adaptasi terdiri dari
Penghijauan, cara mengatasi banjir, bagaimana meningkatkan budidaya di ruang lingkup yang kecil dan sebagainya dan juga ada mitigasi.
“Mitigasi itu lebih kepada pilah sampah, Eco Enzim, Bagaimana cara menanggulangi hal-hal tersebut,”jelasnya.
“Harapannya itu, warga secara utuh jadi kesadarannya juga, mengenai bahwa kita butuh support mereka, untuk melakukan hal-hal ini, agar tidak ada hal-hal sampah yang terbuang, bahwa sampah itu ternyata menguntungkan dan menghasilkan,tandasnya.